Kajian

SIAPAKAH YG MENDAPATKAN KEUTAMAAN LAILATUL QODAR.

Posted on


Kapan lailatul qodar? di 10 hari terakhir pada bulan ramadhan..

seringnya terjadi di malam ganjil.. walaupun tidak menutup kemungkinan di malam genap.

Berapa lama rentang waktunya?

LAILATUL QADAR terjadi sepanjang malam, sejak maghrib hingga subuh.

Allah ta’ala berfirman

Qs. Al-Qadr : 3–5

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ . تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ . سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ

 Lailatul qadar itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) Read the rest of this entry »

15 Amalan Pembuka Pintu Rezeki

Posted on


Siapa bilang amalan pembuka pintu rezeki hanyalah hal-hal yang berkaitan dengan ikhtiar dan usaha kita dalam berjualan? Banyak hal-hal yang sepintas terlihat ‘tidak nyambung’, namun ternyata menjadi amalan kunci pembuka pintu rezeki yang sangat luar biasa!

Berikut ini ada 15 amalan pembuka pintu rezeki yang wajib dicoba oleh tiap muslimin muslimah yang yakin kepada Allah. Rasakan langsung bagaimana efek turunnya rezeki setelah melakukan ke-15 poin berikut ini:

 1. ISTIGHFAR DAN TAUBAT

Allah SWT berfirman: “Maka Aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Robb mu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun.

Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, membanyak harta dan anak-anakmu, mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (Qs. Nuh: 10-12).

2. TINGGALKAN PERBUATAN DOSA

 “… Dan seorang pria akan diharamkan baginya rezeki karena dosa yang Read the rest of this entry »

Dengan 3 Hal, Anda Adalah Raja

Posted on


Ada tiga perkara, bila kau memilikinya, kau bagaikan Raja yang paling kaya di dunia ini.

Pertama : Aman

Perasaan aman yang meliputi jiwa dan membalut hati, aman karena kau beriman dan takut pada Ilahi, hingga Allah menjagamu. Ia merasa aman, karena ia tidak suka menyakiti tetangganya, temannya, orang2 Islam, tidak suka mengadu domba, bahkan menjaga lisannya dengan baik maka jiwanya aman.

Bukan aman karena rumah dijaga oleh 4 satpam 5 anjing galak atau aman, karena pasang CCTV dan alarm yang setiap saat bisa berbunyi, Bukan itu, justru itu semua tanda2 jika kau tidak aman.

 Kedua : Afiah

Tubuhmu sehat wal’afiat Tak penyakitan, tak ada pantangan, tak boleh ini, tak boleh itu. Padahal cari duit ‘tuk makan ini & itu. Sekarang, tak boleh di gunakan tuk makan ini dan itu.

Ketiga: Memiliki makanan hari itu

 Bukan brangkas yang berisi fulus. Bukan ATM yang penuh. Bukan tabungan yang cukup untuk 7 keturunan. Cukup memiliki makanan hari ini Besok gimana? Serahkan pada Allah. Yang tiada bisa diadakan, kalau Allah berkehendak & kita mau berusaha.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

مَنْ أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِي سِرْبِهِ ، مُعَافًى فِي جَسَدِهِ ، عِنْدَهُ قُوتُ يَوْمِهِ ، فَكَأَنَّمَا حِيزَتْ لَهُ الدُّنْيَا بأسرها

 “Siapa diantara kalian yang memasuki waktu pagi hari dalam keadaan aman pada dirinya, sehat jasmaninya & dia memiliki makanan pada hari itu, maka seolah-olah dia diberi dunia dengan berbagai kenikmatannya. (HR Bukhari)

Subhanalllah… Jagalah Allah, niscaya kau akan aman. Jagalah hubunganmu dengan hamba Allah. Niscaya hidupmu tentram.

Sayangi tubuhmu dengan hidup sehat dan olahraga teratur, Jangan menanti sakit. Berdo’alah minta sehat pagi sore. Bunuh ambisimu mengejar dunia, semakin dikejar ia semakin jauh.

Bersyukurlah dengan yang ada.

Kebutuhanmu sebenarnya tak banyak, tapi nafsu yang selalu mendikte……..

Al Imam al ‘Allamah Ibnul Qayyim rahimahullah berkata :

“…Sesungguhnya, hati tidak akan (merasakan) ketenangan, ketenteraman, dan kedamaian, melainkan jika pemiliknya berhubungan dengan Allah Subhanahu wa Ta’ala (dengan melakukan ketaatan kepadaNya)… sehingga, barangsiapa yang tujuan utama (dalam hidupnya), kecintaannya, rasa takutnya, dan ketergantungannya hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, maka ia telah mendapatkan kenikmatan dariNya, kelezatan dariNya, kemuliaan dariNya, dan kebahagiaan dariNya untuk selama-lamanya”.

(Lihat Fawa-id al Fawa-id, hlm. 24).

Ditulis oleh Ustadz DR. Syafiq Reza Basalamah